Dunia fotografi kian hari kian
bertambah maju. Kreatifitas para fotografer juga semakin berkembang sehingga membuat
fotografi terbagi-bagi menjadi beberapa genre (aliran fotografi). Perbedaan
genre ini membentuk style dan dasar tersendiri. Meskipun ada banyak sekali genre
fotografi, namun di sini saya akan mencoba membahas beberapa jenis fotografi yang
sifatnya umum, yang sudah tidak asing untuk didengar oleh masyarakat umum.
GENRE FOTOGRAFI
Fotografi Jurnalistik
Salah satu genre fotografi yang
paling penting, sifatnya lebih mengedepankan informatif daripada entertainment,
dimuat di media massa dan berisi visual yang faktual.
Foto jurnalistik pertama diambil pada
saat Perang Crimean (Perang antara Rusia dan kekaisaran Otoman). Pada saat itu,
seorang lithographer dan pelukis yang bernama Carol Szatmari mendokumentasikan
kejadian tersebut. Akhirnya ada beberapa media Inggris yang tertarik untuk
mem-publish foto jurnalistik pertama dilakukan. Foto jurnalistik tidak harus
menceritakan tentang perang, jika kalian memotret konser musik dan
memberitakannya di media massa, itu adalah foto jurnalistik. Bahkan jika kalian
hanya memotret seekor ayam di halaman dan membuat berita tentangnya kemudian
dimuat di media massa, itu juga sudah termasuk ke dalam jenis foto jurnalistik.
Intinya, sebuah foto yang sifatnya
fakta, mengandung peristiwa dan juga dimuat di media massa atau elektronik.
Selain itu, setiap foto jurnalistik menggunakan caption untuk memperjelas apa
yang sebenarnya terjadi di dalam foto yang di ambil tersebut. Hal ini juga
dibuat agar para pembaca tidak bingung dengan apa yang sebenarnya fotografer
tersebut ingin sampaikan (tersirat).
Foto Jurnalistik pada perang Crimean |
Berbeda dengan beberapa genre foto
lainnya, tidak ada rekayasa di dalam foto jurnalistik. Memang fotografer
merekonstruksi kembali realitas yang terjadi, namun ia tidak melakukan secara
berlebihan hanya sekedarnya saja. Foto jurnalistik sifatnya tidak mengada-ada,
karena untuk informasi pada masyarakat umum, kita tidak bisa memberikan sesuatu
yang sifatnya mengandung unsur kebohongan.
Fotografi Fashion (Fashion Photography)
Fashion Photography merupakan genre
fotografi yang dibuat untuk memasarkan suatu produk fashion. Merupakan sebuah
iklan namun dengan pendekatan fotografi. Biasanya memakai model yang
representatif sebagai personal branding dari produk fashion tersebut.
Fashion Fotography sudah berusia
cukup lama, bahkan berdekatan dengan munculnya fotografi itu sendiri. Pada awal
abad ke-19, majalah Vogue yang kini menjadi sebuah majalah fashion yang menjadi
cikal bakal karakter foto fashion kontemporer.
Edward Steichen adalah orang yang di
tantang untuk membuat sebuah karya foto dengan pendekatan fine art untuk
mempromosikan sebuah brand fashion. Maksudnya adalah untuk mewujudkan bahwa
fashion juga merupakan salah satu bagian dari seni rupa. Hal inilah yang
menjadi alasan kenapa fashion photography sangat kental dengan pendekatan seni
rupa yang cukup tinggi.
Edward Steichen adalah orang yang pertama kali ditantang untuk membuat karya foto dengan pendekatan fine art untuk mempromosikan sebuah brand fashion |
Saat ini fashion photography
berkembang sangat pesat, hal ini dikarenakan fashion itu sendiri sudah menjadi
bagian dari gaya hidup masyarakat modern saat ini, terutama di Indonesia.
Selain itu, banyak majalah fashion yang bermunculan dan juga industrinya
perkembangannya semakin pesat. Ini membuat kebutuhan akan fashion photography
meningkat tajam.
Contoh Fashion Photography dari seuah brand fashion dunia |
Fashion photography saat identik
dengan teknik yang tinggi dan juga peralatan yang cukup mumpuni. Para
fotografer fashion sekarang tidak hanya tergantung pada popularitas model yang
dipilih untuk mempresentasikan produk. Konstribusi make up artis dalam foto
fashion juga sangat besar. Bisa dikatakan ia adalah bagian penting selain
designer dan fotografer. Karena untuk proses eksekusi foto fashion, biasanya
seorang make up artis diwajibkan untuk membuat make up yang membuat foto
menjadi lebih menarik untuk dipandang.
Portrait Photography
Portrait photography adalah cikal
bakal dari foto studio yang biasa kita lakukan ketika ingin membuat sebuah pass
foto (misalnya ukuran 2x3, 3x4, 4x6 dan ukuran lainnya). Portait photography
adalah jenis fotografi yang mengedepankan emosi, karakter dan juga mood dari
subjek yang akan kita foto. Biasanya ia menonjolkan ekspresi dari muka subjek,
meskipun background dan bagian tubuh juga masuk ke dalam frame.
Portrait Photography merupakan cikal bakal dari foto studio |
Kunci dari genre ini adalah bagaimana
kita bisa mempresentasikan objek yang kita potret ke dalam sebuah frame.
Bagaimana kita menggali karakter objek tersebut adalah bagian yang penting
sebelum melakukan eksekusi. Karena jika kita hanya memotret, apa bedanya dengan
foto kita dengan pass foto yang hanya memotret asal terang atau cerah?
Objek dalam portrait photography
sendiri tidak hanya manusia, ia bisa saja hewan. Ada beberapa fotografer yang
memang spesialis dalam memotret hewan peliharaan. Mungkin di Indonesia itu
merupakan hal yang sangat aneh, namun di beberapa negara seperti Amerika
Serikat, potret dari binatang peliharaan merupakan bagian dari gaya hidup.
Selain itu, popularitas sang objek
adalah poin plus. Tidak berarti ketika memotret orang yang terkenal maka
hasilnya akan langsung terlihat bagus. Karena kita tetap perlu melakukan
eksplorasi pada gaya dan juga cahaya yang akan dikeluarkan nantinya.
Dalam genre potrait photography,
teknik pencahayaan merupakan hal yang sangat penting, karena mood dan juga
karakter objek dibangun dari sini. Para fotografer portrait biasanya
menggunakan lebih dari sumber cahaya. Ini di maksudkan untuk mendapatkan foto
yang lebih berdimensi.
Foto potrait tidak hanya dilakukan di
studio, tetapi bisa juga dilakukan di luar dengan bantuan sinar matahari.
Dikombinasikan dengan cahaya artificial yang lain, sinar matahari bisa
memberikan efek menarik dan juga sebagai pengganti main light (cahaya utama).
Wedding Photography (Fotografi Pernikahan)
Genre ini tergolong genre baru dalam
dunia fotografi karena sempat menjadi perdebatan pada wacana fotografi
kontemporer. Ada yang bilang, wedding fotografi adalah perpaduan dari fine art
photography, journalistic dan juga fashion photography. Namun ada juga beberapa
orang yang mengatakn kalau wedding photography bukan sebuah genre, ia hanya
sebuah brand saja.
Wedding Photography merupakan salah satu jenis genre fotografi yang banyak peminatnya, hampir semua pasangan yang mau menikah melakukan foto ini |
Dari kontroversi tersebut ada
beberapa hal yang mungkin menarik untuk dilihat. Salah satunya adalah bagaimana
wedding bisa berkembang pesat pada zaman sekarang ini, terutama di Indonesia.
Sejak dimulai awal tahun 2000-an, wedding photography menjadi trend pada 7
tahun ke belakang. Para pengantin menjadikan wedding photography ke dalam list
barang yang harus ada pada saat pernikahan.
Secara karakteristik tidak ada yang
spesial dalam wedding photography, ia hanya mendokumentasikan momen pernikahan
seseorang. Hal yang paling menarik bukan muncul dari karakteristiknya, namun
dari fotografer itu sendiri. Bagaimana pendekatan visual dari fotografer
tersebut dalam menangkap momen-momen pasangan yang menikah, itulah yang menarik
dalam wedding photography.
Seorang fotografer yang memiliki
pendekatan fashion akan menampilkan wedding photography secara fashion.
Sedangkan yang berlatar belakang jurnalisme, mungkin akan menampulkan visual
yang lebih kuat pada momen dan juga peristiwa. Pendekatan visual yang berbeda
ini akan menghasilkan gambar yang berbeda nanti pada hasil akhir fotonya.
Kewajiban yang harus dilalui oleh
mayoritas masyarakat Indonesia, hal ini merupakan bisnis yang mungkin akan bertahan
lama. Namun yang perlu diperhatikan oleh fotografernya adalah bagaimana ia
menjaga konsistensi dan juga melakukan pembaharuan pada produknya.
Wedding photography secara mendasar dibagi menjadi 2 tahap, yaitu pra-wedding dan wedding.
Pra-wedding lebih kepada pose calon
pengantin yang bentuknya konseptual. Biasanya hasil fotonya akan dipajang pada
hari pernikahan nanti atau mungkin untuk cover undangannya. Pendekatan visual
yang digunakan berbeda-beda, namun kebanyakan seperti foto fashion dan juga
model.
Selanjutnya adalah wedding
documentation. Foto ini lebih kepada dokumentasi acara resepsi pernikahan yang
berlangsung. Seperti sebuah foto esai jurnalistik yang menceritakan pernikahan.
Fotografi Produk
Secara sederhana, foto produk adalah
sebuah foto yang fungsinya untuk mengiklankan sebuah produk tertentu. Oleh
karena itu sang fotografer harus paham ilmu komunikasi dan juga pemasaran
ketika ingin memvisualisasikan produk tersebut lewat media fotografi.
Contoh Fotografi Produk dari salah satu brand sepatu lokal Indonesia |
Jenis foto produk bisa sangat banyak.
Seperti makanan, gadget atau elektronik , kendaraan dan juga fashion.
Sebenarnya foto fashion merupakan salah satu sub genre dari produk, karena
sifatnya adalah memasarkan sebuah produk. Namun ia bisa juga berdiri sendiri
karena sangat kental dengan fine art photography.
Karena sifatnya iklan, fotografer
diharuskan mengerti kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut. Terutama
brand image yang diinginkan oleh produk tersebut. Jika produk tersebut sifatnya
maskulin, sang fotografer harus bisa memvisualkan “kemaskulinan” yang ada dalam
produk tersebut. Jika produk tersebut citranya “lembut”, maka sang fotografer
juga harus paham bagaimana membuat foto tersebut menjadi sesuatu yang ramah dan
mudah diterima oleh masyarakat ketika melihat iklan tersebut.
Untuk membuat foto produk, kita harus
memiliki team. Karena harus ada yang paham bagaimana membentuk konsep kreatif, ada
yang harus paham bagaimana karakter produk hingga editing. Hal ini akan lebih
baik jika dilakukan secara team daripada individu.
0 comments