Berbicara
masalah smartphone, tidak lepas dari yang namanya kamera. Semua smartphone
pasti memiliki fitur ini. Bahkan kualitas gambar yang dihasilkanpun tidak kalah
dengan hasil jepretan kamera DSLR, Prosummer atau jenis kamera lainnya. Namun
demikian, tidak semua brand atau merek smartphone memiliki spesifikasi kamera yang
benar – benar bagus. Sebutlah yang memiliki spesifikasi bagus dan terkenal seperti
merek Samsung, OPPO, Sony dan IPhone. Apabila kalian tahu teknik fotografi,
kalian bisa memanfaatkan kamera ponsel untuk kegiatan fotografi, bukan hanya
untuk selfie. Kalian bisa melakukan fotografi macro, atau membuat efek blur dan
lain sebagainya hanya berbekalkan kamera phone tersebut. Sebagai contoh, di
sini saya menggunakan kamera Smarphone IPhone 6S.
Cara menggunakan Smartphone untuk Fotografi dengan mudah tanpa harus menggunakan peralatan tambahan |
IPhone 6S
merupakan salah satu smartphone yang dikeluarkan oleh Apple Inc. sekitar bulan
September tahun 2015. IPhone 6S hadir untuk menandingi rivalnya dalam dunia
gadget yaitu Samsung. Spesifikasi untuk ponsel canggih ini cukup mumpuni,
terutama untuk fitur kamera. IPhone 6S dibekali kamera dengan spesifikasi
kamera belakang 12 MP, 4608 x 2592 pixels, phase detection autofocus,
dual LED (dual tone) flash, Geo-tagging, simultaneous 4K video and 8 MP image
recording, touch focus, face/ smile detection, HDR photo/ panorama) video
2160p@30fps, 1080p@60fps, 1080p@120fps, 720p@240fps dan juga kamera depan
dengan spesifikasi 5 MP, 1080p@30fps, 720p@240fps, face detection, HDR,
Panorama. Dengan spesifikasi kamera yang cukup bagus tersebut, maka smartphone
ini bisa digunakan untuk mengambil foto dengan hasil yang bagus dan berkualitas,
artinya kita bisa menggunakannya untuk fotografi bila kita tidak memiliki
kamera DSLR maupun Prosummer.
Fotografi
dengan menggunakan kamera smartphone caranya cukup mudah, hanya diperlukan imaginasi
dan juga teknik yang benar. Pada
artikel kali ini, saya akan memberikan beberapa tips atau cara atau teknik
fotografi dengan menggunakan kamera smartphone iPhone 6S. Cara ini sebenarnya
bisa juga diterapkan dengan smartphone jenis lainnya misalnya Samsung, OPPO,
ASUS, Sony dan merek lainnya. Tidak perlu panjang lebar, langsung saja kita
bahas satu persatu.
Pertama
Sudah pasti
siapkan smartphone iPhone 6S dan buka aplikasi kamera.
Kalian bisa
melihat menu HDR pada frame tersebut. Apa sih HDR itu? Apa fungsinya? HDR atau
High-Dynamic-Range adalah serangkaian teknik yang digunakan dalam fotografi
untuk menghasilkan sebuah jangkauan pencahayaan dinamis yang lebih besar
dibandingkan dengan teknik fotografi standard. Maksudnya adalah gambar yang
dihasilkan lebih detail, pencahayaan yang dihasilkan diolah sedemikian rupa
sehingga hasilnya lebih cerah dan detail dari aslinya. Kita ambil contoh objek
foto yang berada di bawah pohon rindang pada saat cahaya matahari bersinar
cerah. Normalnya kamera akan memilih salah satu, menaikkan exposure sehingga bagian yang teduh akan terlihat
jelas (fokus) atau menurunkan exposure sehingga bagian yang cerah yang akan terlihat
jelas. Ketika fitur HDR ini kita gunakan, kombinasi keduanya yang akan diambil,
sehingga dihasilkan gambar atau foto dengan kualitas yang baik.
Symbol di
sebelah HDR adalah flash yang gambarnya seperti petir. Fungsinya sudah pasti
untuk menyalakan lampu LED atau Flash yang letaknya di sebelah lensa kamera.
Flash sebaiknya digunakan ketika kita mem-foto objek ditempat yang
pencahayaannya kurang (agak gelap). Flash akan membuat objek foto menjadi lebih
terang. Namun perlu diperhatikan apabila kita membidik objek ditempat yang
sangat minim cahaya dan kita menyalakan flash hasil fotonya kurang bagus bahkan
terkadang objek terlihat kemerah-merahan itu dikarenakan fitur pada kamera
smartphone tidak secanggih pada kamera DSLR.
Kedua
Selfie
merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh sebagian besar masyarakat kita,
terutama para anak muda jaman sekarang ini. Lalu bagaimana jika kita ingin
berfoto berdua dengan pasangan kita tetapi tidak ada orang yang membantu? Tidak
usah ambil pusing, kamera iPhone 6S sudah dibekali fitur timer dengan rentan
waktu 3 detik atau 10 detik. Jadi kita tinggal taruh ponsel pintar kita di
depan kita, misalnya ditaruh dimeja kalau foto di dalam ruangan atau ketika di
outdoor bisa diletakkan ditempat yang rata, maka otomatis kamera akan mem-foto
sendiri.
Dari segi
fitur, ada salah satu fitur yang sebaiknya jangan kalian gunakan. Fitur
tersebut adalah Zooming atau perbesar, karena akan membuat foto yang dihasilkan
pecah bahkan tidak focus sama sekali. Mengapa demikian, karena lensa dan sensor
kamera tidak sebagus lensa DSLR.
Ketiga
Untuk tahap
ini, saya akan memberikan sedikit teknik pengambilan foto yang benar. Ada
beberapa teknik yang sebenarnya sangat mudah dilakukan asal kita tahu dasarnya.
Beberapa teknik fotografi diantaranya sebagai berikut :
Posisi Tubuh.
Apabila kita
melakukan jepretan foto, usahakan posisi tubuh stabil untuk meminimalisir
terjadinya goncangan karena kamera iPhone 6S belum memiliki stabilizer. Apabila
terjadi goncangan maka foto yang dihasilkan sama sekali tidak focus dan blur
semua.
Teknik blurring.
Kita mungkin
mengenal teknik ini dengan istilah objek fotonya fokus namun background-nya
nge-blur atau samar-samar tidak jelas atau tidak focus. Cara melakukan teknik
ini adalah jarak antara objek dan kamera harus dekat. Ketika kamera smartphone
kita dekatkan pada objek, maka autofocus akan bekerja. Arahkan kotak autofocus
tepat pada objek yang akan menjadi focus kita tekan dan tahan kotak tersebut
sampai mucul gambar matahari. Agar hasilnya lebih bagus pilih background yang
luas misalnya background pegunungan, jangan di dalam ruangan ketika menggunakan
teknik ini.
Contoh teknik blurring dengan smartphone iPhone 6S |
Teknik Levitasi.
Teknik ini
merupakan teknik foto dengan objek yang terlihat seperti melayang di udara.
Cara melakukan teknik ini, posisikan kamera serendah mungkin dekat dengan
tanah. Kalau objeknya wanita, wanita tersebut harus melakukan loncatan kecil.
Ketika posisi wanita tersebut di udara (melayang) segera ambil fotonya jangan
sampai posisi wanita tersebut turun ke bawah dulu. Kenapa demikian?
Karena kalau foto diambil ketika posisi tersebut rambut wanita terkena hempasan
angin dari bawah ke atas. Kelihatan sekali kalau wanita tersebut loncat (teknik
jump shoot), sedangakan teknik ini foto yang dihasilkan harus benar-benar
seperti orang melayang tanpa loncatan.
Teknik Levitasi dengan kamera smartphone |
Posisi Smartphone
Yang
terakhir, sebaiknya posisikan smartphone dalam posisi landscape ketika
melakukan pemotretan, jangan landscape seperti pengambilan foto KTP. Mengapa
demikian? Karena dengan posisi seperti ini foto menjadi lebih hidup,
background juga terlihat jelas.
0 comments