Jika kita berbicara
mengenai kamera DSLR, maka lensa adalah salah satu hal yang paling penting dan
wajib dimiliki oleh seorang fotografer. Kenapa hal tersebut wajib, karena tanpa
lensa sebuah kamera tidak akan dapat berfungsi dan tidak dapat digunakan. Setiap
jenis lensa menghasilkan efek dan kualitas gambar yang berbeda - beda. Dengan
bermain lensa, kita bisa menghasilkan foto dengan gambar yang relatif berbeda
dan nilai seninya juga berbeda. Di sini kita akan membahas berbagai jenis lensa
yang biasa digunakan dalam dunia fotografi dan juga contoh hasil jepretannya.
Satu lagi, kita juga akan sedikit membahas jenis Filter lensa.
Jenis Lensa Pada Kamera DSLR :
WIDE LENS
Mungkin kita sering
melihat foto hasil jepretan kamera dalam majalah traveling yang hasilnya jauh lebih baik
daripada foto yang pernah kita ambil. Atau mungkin foto arsitektur yang memungkinkan
untuk memotret sebuah ruangan besar dengan sekali jepret. Pertanyaannya
mungkin yang ada pada pikiran kita adalah, kenapa kamera saya tidak bisa mencapai kelebaran sepeti itu?
Lensa Wide Angle Merek Nikon. Lensa ini dapat digunakan untuk fotografi portrait dan bisa menghasilkan efek sedikit melengkung mirip fish eye |
Lensa
wide angle lah yang menjawab pertanyaan kalian tersebut. Jenis lensa ini sangat disukai oleh para fotografer yang sering
memotret landscape. Kelebihan dari lensa jenis ini adalah ia menghasilkan foto
dengan ruang yang lebih lebar, memberikan efek terlihat lebih luas daripada jenis lensa lainnya.
Lensa ini masih bisa
dikategorikan wide, jika nomor mm yang ia miliki antara 12-24 mm. Lensa ini
akan cocok jika digunakan ketika traveling, karena ia akan memberikan ruang
yang lebih luas bagi kita untuk memasukkan objek ke dalam frame. Apalagi jika
kamera yang kita miliki adalah kamera dengan hasil full frame. Ini akan
memberikan efek yang lebih bagus daripada kamera dengan hasil standard.
Jenis lensa wide ini tidak
cocok untuk foto portrait, karena ia akan memberikan distorsi pada wajah objek.
Distorsi adalah efek melengkung pada wajah objek bidikan kita, tentunya kita tidak
menginginkan foto portrait kita gagal karena distorsi.
Wide lens mempunyai range
yang bermacam-macam. Jika kita membeli kamera DSLR, biasanya ada lensa bawaan
yang mempunya range 16-55 mm. Lensa jenis ini termasuk lensa multifungsi, karena ia bisa
dipakai wide dan normal. Namun jika kita menginginkan hasil yang lebih lebar,
saya sarankan untuk bermain di lensa dengan range 16mm kebawah. Karena dengan
range seperti itu, maka ruang yang didapat di dalam frame menjadi lebih lebar
lagi dan tentunya hasil foto kita akan menjadi lebih baik.
Contoh foto hasil jepretan lensa wide angle |
Tetapi kita harus
hati-hati dalam memilih lensa wide, karena jika terlalu kecil nomor mm
lensanya, maka distorsi akan terlihat. Lensa dibawah 12 mm akan menimbulkan
efek cembung yang biasa dikenal dengan fish eye.
TELEPHOTO LENS
Mungkin kita pernah
melihat lensa dengan bentuk fisik besar yang digunakan oleh para fotografer ketika memotret suatu event olahraga misalnya sepak bola, jenis lensa
seperti itu biasanya disebut dengan telephoto lens (lensa tele). Kelebihan dari
lensa ini adalah ia dapat melakukan zooming dengan jarak yang cukup jauh.
Bayangkan kita memotret sebuah aktivitas olahraga seperti sepak bola dengan
menggunakan lensa wide, maka hasilnya pasti akan jelek. Karena antara
fotografer dan objek sangat jauh, sehingga diperlukan lensa yang bisa
menghasilkan gambar lebih dekat.
Lensa Tele atau zooming yang biasa digunakan fotografer pada event olahraga seperti sepak bola |
Selain untuk memotret
jauh, lensa ini juga dapat mempersempit ruang yang ada dalam foto. Selain itu,
ketika kita zooming, lensa ini dapat memberikan efek bluring yang cukup cantik
pada background. Jadi point of interest kita akan semakin terlihat jelas dalam foto.
MACRO LENS
Jika kita memotret benda terlalu dekat, terkadang lensa kita tidak bisa
menggapai titik fokus dari benda tersebut. Contohnya adalah ketika kita
memotret binatang yang relatif kecil, seperti kumbang yang hinggap pada
bunga,atau butir-butir embun air pada daun. Ini dikarenakan setiap lensa
memiliki titik fokus maksimal. Jika kita ingin memotret benda kecil, maka lensa
makro adalah jawabannya. Lensa ini biasanya digunakan untuk memotret
benda-benda kecil yang sulit untuk dilihat secara kasat mata.
Lensa makro merek Canon yang dapat digunakan untuk teknik fotografi maro |
Lensa jenis ini bisanya
digunakan oleh para fotografer fauna, mungkin kita pernah melihat di majalah
satwa, sebuah foto belalang yang super close up, sehingga detail dan juga
tekstur dari kepala binatang ini terlihat jelas. Untuk menghasilkan foto seperti ini,
hanya bisa dilakukan dengan menggunakan lensa macro.
Contoh hasil jepretan kamera dengan lensa macro |
FISH EYE LENS
Di bawah wide ada lensa
fish eye. Fish eye merupakan jenis lensa yang memberikan efek distorsi.
Distorsi yang dihasilkan akan membuat foto terlihat seperti memakai cermin
cembung. Apabila memotret objek wajah manusia dengan lensa ini, maka distorsi
yang dihasilkan akan membuat wajah sang objek seperti ditarik. Secara visual,
ini akan menimbulkan efek comic dan juga lucu pada foto yang kita ambil. Efek fish eye bisa juga kalian coba menggunakan aplikasi fisheye untuk smartphone walaupun hasilnya tidak sebagus dengan lensa asli fish eye.
Jenis lensa Fish eye milik Canon dengan kualitas yang bagus |
Sebagai contoh, lihat
gambar di bawah. Terlihat distorsi yang melengkung dari background dan juga
objeknya.
Hasil jepretan dengan lensa Fish eye Canon EF 8-15mm F/4 |
FILTER LENSA
Filter merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai pelindung
untuk lensa kamera DSLR. Akan tetapi filter pun dapat menjadi alat untuk
menambah cantik gambar yang dihasilkan. Lensa kamera sangat sensitif, dengan goresan sedikit saja dapat merusak lensa kamera, lensa bisa baret. Filter ini dibuat dengan tujuan dapat melindungi
lensa kamera, diciptakan untuk melindungi lensa kamera, filter ini ditempatkan
pada bagian depan lensa, filter ini memiliki bentuk mirip dengan tutup lensa
namun berbahan kaca yang biasanya anti gores.
Ada 2 jenis filter lensa. Jenis
pertama yaitu filter untuk mengoreksi warna saja, kedua yaitu filter untuk
menambahkan efek pada foto yang dihasilkan.
Berikut Contoh dari Jenis Filter Lensa:
Filter Ultra Violet
Filter ini dipakai sebagai
pelindung sekaligus penyaring berlebihan sinar ultra violet masuk ke dalam
kamera. Warna yang ditimbulkan gambar tidak dipengaruhi oleh filter jenis ini.
Filter Lensa Ultra Violet |
Filter Skylight
Warna biru langit dapat
muncul dengan adanya filter ini. Selain itu, reduksi sinar ultra violet dapat
juga dilakukan oleh filter jenis ini.
Filter Lensa Skylight |
Filter Polarizing
Pantulan bayangan yang
ditimbulkan oleh kaca, dapat dihilangkan dengan filter jenis ini. Filter jenis
ini juga dapat digunakan dalam menggelapkan warna langit.
Filter Lensa Polarizing |
Filter Diffuser atau Soft
Efek soft pada objek dapat
diberikan oleh filter jenis ini. Filter jenis ini umumnya digunakan untuk
memotret atau mengambil gambar manusia, efek yang dimilikinya mendekati efek
yang dimiliki oleh aplikasi Photoshop.
Filter Lensa Diffuse |
0 comments